HARIANBERANTAS.CO
- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura
terus berupaya mengawal ketersediaan bibit bawang putih. Pada tahun 2023,
Direktorat Benih Hortikultura akan kembali menginisiasi kegiatan kerjasama
swakelola dalam penyediaan benih hortikultura khususnya penyediaan benih bawang
putih.
Kegiatan
swakelola penyediaan benih (bibit-red) bawang putih ini dilakukan di daerah
Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, daerah yang dikenal sebagai sentra
produksi bawang putih sejak tahun 1980-an hingga tahun 1990-an, Sembalun
mengalami masa kejayaannya sebagai produsen bawang putih lokal yang memasok
bawang putih hampir ke seluruh Indonesia. Namun, setelah masuknya bawang putih
impor, popularitas bawang putih asal Sembalun perlahan mulai menurun.
Panen
ini dilakukan bersama perwakilan dari Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Wakil
Bupati Lombok Timur, Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
NTB, dan staf Forkopimda di lahan milik Kelompok Tani Pusuk Pujata.
Direktur
Benih Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari mengatakan, program swakelola benih
bawang putih tahun ini merupakan yang pertama dilaksanakan. Kegiatan swakelola
ini dimaksudkan untuk menyediakan bibit bawang putih dalam rangka memenuhi
kebutuhan bibit benih bawang putih dalam program pembangunan kampung bawang
putih tahun 2024.
“Kegiatan
kerjasama swakelola ini menjadi langkah antisipatif agar tidak ada lagi
kegagalan pemenuhan target kampung bawang putih seperti tahun 2022,” kata Inti
Pertiwi pada acara panen raya bawang putih program swakelola Musim Tanam 2023
di Sembalun, Lombok Timur, Selasa (25/7)/2023).
Inti
menjelaskan panen bawang putih itu akan dijadikan calon benih Kampung Bawang
Putih pada 2024. Pasalnya, kebutuhan benih bawang putih pada 2024 sebanyak 600
ton, sehingga diharapkan kebutuhan benih dapat dipenuhi sebagian dari hasil
panen program swakelola ini.
“Saya
merasa bangga dan yakin terhadap hasil swakelola penyediaan benih bawang putih
di Sembalun akan berhasil, melihat penanaman, hasil dan komitmen dari Kelompok
Tani Pusuk Pujata untuk memenuhi target swakelola. Hasil panen bawang putih
ini, umbinya cukup besar, hampir sama dengan bawang putih impor,"
jelasnya.
“Karena
itu, kami siap melakukan pendampingan dalam hal teknis dan dukungan permodalan
untuk pengembangan bawang putih di Sembalun,” tambah Inti.
Sementara
itu, Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi menyatakan dukungan penuh terhadap
pengembangan bawang putih di Sembalun. Hal ini mengingat kejayaan Sembalun
bawang putih di masa lalu yang memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi
petani Sembalun.
“Melalui
event ini tentunya kami sangat berharap pemerintah pusat semakin memberikan
perhatian dan fasilitasi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, agar
produksi dan produktivitas bawang putih di Sembalun terjaga,” ujarnya.
Ketua
Kelompok Tani Pusuk Pujata, Egi Frisma mengatakan, bersama anggota kelompok
taninya berkomitmen menyediakan benih bawang putih sebanyak 72 ton atau setara
dengan luas tanam 18 ha, dengan varietas Lumbu Putih dan Sangga Sembalun.
Kegiatan swakelola ini dapat memberikan dampak yang baik bagi petani, selain
itu kebutuhan pupuk saprodi melalui swakelola ini dapat terpenuhi secara
optimal, sehingga hasilnya juga optimal.
“Program
seperti ini menjadi bentuk program yang sangat baik dalam pengembengan bawang
putih. Melihat hasil panen bawang putih hari ini telah memberikan gambaran dan
bukti bahwa bawang putih lokal dapat menghasilkan umbi bawang yang besar,
hampir sama dengan umbi bawang putih impor,” ujarnya.
Panen
kali ini dapat memenuhi standar kebutuhan
Terpisah,
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan panen kali ini menjadi awal
yang menentukan bagi proses penyediaan benih selanjutnya. Harapannya panen kali
ini dapat memenuhi standar kebutuhan benih yang dibutuhkan.
“Kelompok
tani Pusuk Pujata perlu terus memperhatikan penanganan pasca panen dari hasil
panen benih bawang putih. Berbagai hal yang dapat menimbulkan kerusakan benih
dan penyusutan selama penyimpanan di gudang perlu dikendalikan,” ujarnya.
“Muara
dari arahan Dirjen Hortikultura ini tidak lain adalah agar benih bawang putih
yang disediakan dari program swakelola ini benar-benar memenuhi standar tinggi
sebagai benih bermutu,” lanjut Prihasto.
Sebagai
informasi, bersamaan dengan acara panen raya, juga dilakukan ubinan untuk
mengetahui estimasi produksi bawang putih dari program swakelola ini.
Pelaksanaan ubin dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kecamatan Sembalun.
Berdasarkan hasil ubinan panen, potensi produksi bawang putih adalah 34,5 ton
(berat panen basah). Angka tersebut jauh melebihi hasil panen yang biasa
diperoleh petani di Sembalun yang rata-rata mencapai 24 ton basah.(***)
Home
› Nasional
› Peristiwa
› Strategi Jitu Kementan
Strategi Jitu Kementan Tingkatkan Pasokan Benih Bawang Putih Nasional di Sembalun