Iklan

Iklan

,

Iklan

Atasi Lalat Buah, Kementan Berikan Pendampingan kepada Petani

Harian Berantas
Jumat, 10 November 2023, 09:41 WIB Last Updated 2023-11-10T02:41:28Z

Budidaya jeruk dianggap sebagai usaha pertanian yang sangat menguntungkan namun seringkali para petani menghadapi kendala terutama serangan penyakit seperti busuk akar dan busuk batang.

HARIANBERANTAS.CO - Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung petani dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan daya saing jeruk Indonesia di pasar global.
 
Jeruk yang menjadi salah satu komoditas hortikultura yang diminati masyarakat menjadi fokus utama Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
 
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan perlunya peningkatan produksi dan produktivitas buah lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap buah impor.
 
“Kami terus mendampingi petani, memberikan pelatihan dan bimbingan teknis secara berkala dan menangani hama dan penyakit tanaman secara serius. Negara harus hadir dalam setiap permasalahan petani,” tegas Amran.
 
Budidaya jeruk dianggap sebagai usaha pertanian yang sangat menguntungkan namun seringkali para petani menghadapi kendala terutama serangan penyakit seperti busuk akar dan busuk batang. Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan pentingnya pengendalian hama dan penyakit untuk mencegah gagal panen.
 
“Saatnya tidak main-main dengan serangan penyakit pada jeruk. Kita harus menjaga kebebasan jeruk dari Diplodia, Phytophtora dan lalat buah,” kata Dirjen Prihasto.
 
Plt. Sekjen Kementan juga menambahkan, keberhasilan ekspor jeruk Indonesia ditentukan oleh rendahnya residu dan bebas dari lalat buah.
 
“Mimpi besar kita menguasai pasar ekspor jeruk harus diwujudkan melalui standar kualitas yang tinggi,” ujarnya.
 
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra memberikan edukasi langsung kepada petani jeruk di Bangli-Bali. Salah satu petani, Faris menyambut baik edukasi tersebut dan berencana menerapkannya untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
 
“Ilmu ini yang lama kami tunggu. Setelah berdiskusi dengan pakar penyakit tanaman Pak Jekvy, saya rasa ini jawaban dari semua masalah petani jeruk,” kata Faris.(*)
 

Iklan