Iklan

Iklan

,

Iklan

Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga, Bidang V OASE KIM Panen Sayuran Organik dan Bimtek Urban Farming

Harian Berantas
Minggu, 26 November 2023, 08:03 WIB Last Updated 2023-11-27T16:08:26Z

Kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki di Banjar Baru, salah satu KWT percontohan.
 
HARIANBERANTAS.CO - Sumber pangan tidak hanya berasal dari tanaman yang ada di sawah atau ladang, tetapi juga bisa diperoleh sendiri yaitu melalui pemanfaatan pekarangan. Pemanfaatan pekarangan dalam konteks ini tentu saja pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, hewan ternak dan termasuk ikan. Keberadaan pekarangan yang terintegrasi menjamin ketersediaan pangan yang berkesinambungan untuk memenuhi gizi keluarga.
 
Untuk memaksimalkan fungsi pekarangan ini, peran perempuan sangat diperlukan. Perempuan mempunyai fungsi penting sebagai pengelola domestik rumah tangga yang menjamin ketahanan pangan. Fungsi tersebut tentunya memerlukan peran aktif perempuan dalam diversifikasi pangan dan kreativitas dalam memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam.
 
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, Bidang V OASE-KIM pada tanggal 17 November 2023 telah melaksanakan bimbingan teknis dan peninjauan terhadap kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki di Banjar Baru, salah satu KWT percontohan. OASE-KIM sangat mendorong masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah sebagai lahan produktif yang dapat menghasilkan nilai gizi sehat dari sayur dan buah.
 
Bimbingan teknis ini melibatkan 150 peserta yang terdiri dari anggota PKK Kabupaten Banjur Baru, Dharma Pertiwi, dan Bhayangkari. Kegiatan ini berisi pelatihan teknis pemanfaatan pekarangan untuk budidaya tanaman dengan konsep urban farming yang dipadukan dengan budidaya ikan.
 
Konsep pertanian terpadu dengan perikanan ini akan meningkatkan produktivitas keluarga yang diharapkan mampu membawa keluarga menjadi lebih sejahtera. Kombinasi pembangunan pertanian yang digalakkan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah cukup baik dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga.
 
Istri Menteri Pertanian Martati Amran dalam sambutannya mengatakan, ketersediaan pangan nasional dimulai dari ketersediaan pangan keluarga.
 
“Setiap keluarga harus mampu menyediakan pangan bagi anggota keluarganya dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya, termasuk potensi pekarangannya,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, pemberdayaan KWT diharapkan mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal.
 
“Melalui pemberdayaan KWT ini diharapkan  mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal,” tambahnya.
 
Seperti diketahui, untuk mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai penyedia pangan keluarga, Kementerian Pertanian memiliki program optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kegiatan P2L dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menangani kerawanan pangan, prioritasnya adalah pemenuhan kebutuhan gizi untuk mencegah stunting.
 
KWT Sri Rejeki selaku pelaksana program P2L dinilai cukup berhasil. Kelompok tani yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga ini memiliki sertifikat prima 3. Sertifikat ini dikenal sebagai jaminan budidaya organik. Kegiatan lain yang dilakukan ibu-ibu ini tidak hanya sebatas menanam sayuran organik, namun juga inovasi produk olahan pertanian dan keberanian memasarkan produk secara inovatif. Hal ini secara tidak langsung menghasilkan KWT yang kuat, tangguh dan menginspirasi perempuan lainnya.
 
KWT Sri Rejeki juga memproduksi minuman bunga telang yang dikemas secara menarik. Hal inilah yang mendorong OASE KIM melakukan peninjauan kondisi KWT. Kesempatan ini juga menyoroti kisah sukses pemberdayaan perempuan inspiratif yang berasal dari keluarga.
 
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian memberikan dukungan terhadap kegiatan Bidang V OASE-KIM  dengan menyalurkan 120 bibit durian unggul nasional varietas SIjapang, bibit sayuran daun, dan paket microgreen yang mendukung pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga. (*).
 

Iklan